Minggu, 26 November 2017

Keris Populer Sejak Abad ke 17

Cornelis de Houtman, seorang pelaut asal Belanda yang berlayar ke Kepulauan Nusantara pada 2 April 1595 untuk memastikan rute baru menuju kepulauan penghasil rempah-rempah, tiba di Banten pada Juni 1596, sebelum tiba kembali di Belanda pada 14 Agustus 1597.

Jacob Cornelius Van Neck, yang juga pelaut, mengikuti jejak Cornelis de Houtman, berlayar menuju Kepulauan Nusantara pada 1 Mei 1958. Dalam pelayaran ini, ada 8 (delapan) kapal terpisah menjadi dua kelompok setelah diterjang badai antara Tanjung Harapan dan Pulau Madagaskar. Van Neck dengan 3 kapal tiba lebih dulu di Banten pada 25 November 1598.


Sekitar sebulan kemudian, kapal-kapal lain di bawah pimpinan Wybrand Van Warwyck tiba di Banten pada 30 Desember 1598. Van Neck memulangkan 3 kapalnya lebih dahulu dan pada Juli 1599, rombongan ini tiba di Belanda. Kapal-kapal lain diperintahkan berlayar ke Kepulauan Maluku dan baru tiba di Belanda pada September 1600.

Rembrandt Hamerszoon van Rijn, pelukis asal Belanda yang lahir pada 15 Juli 1606 hingga wafat pada 6 Oktober 1669. Beberapa dari karya lukisannya adalah "Samson betrayed by Delilah" yang dilukis antara tahun 1628-1630, "Blinding of Samson" yang dilukis pada 1636. Lantas, apa hubungannya antara pelaut dengan pelukis?

Jawabannya adakah Keris. Satu kata saja Keris. Jika sampeyan jeli, sebilah keris dalam lukisan tersebut. Ya, pada 2 lukisan tersebut di atas, Rembrandt Sang Pelukis menggambarkan kejadian yang diceritakan di Alkitab dengan imajinasinya sendiri yang memasukkan keris dalam lukisan tersebut.

Nah. jika masuk dalam lukisan, maka kemungkinan besar dia (Rembrandt) pernah melihat bendanya secara langsung. Jika memang melihat bendanya langsung, maka tidak berlebihan untuk berkesimpulan bahwa pada dua ekspedisi pelayaran ke Nusantara, yang dibawa pulang tidak hanya rempah yang mendatangkan keuntungan luar biasa tapi juga benda-benda unik yang tidak ditemui di Belanda atau Eropa, dan salah satunya adalah keris.
 
Ah, rasah gegeden rumongso. Bisa saja dia berimajinasi dan menggambar sesuatu yang mirip dengan benda yang kita kenal sebagai keris?” Mungkin pertanyaan yang lebih dengan pernyataan ini hinggap dalam benak kita semua.

Jadi begini kisanak, dari literasi yang saya baca, ternyata Rembrandt punya hobi lain yaitu ethnografi, mengoleksi benda-benda etnik yang unik. Untuk Rembrandt, salah satunya adalah mengoleksi benda etnik dari Nusantara. Sayang, koleksi Rembrandt harus dilepas karena dia terlilit hutang. Untungnya belakangan ditemukan daftar barang yang dijual dari koleksinya sehingga, Rembrandt House, museum yang khusus didedikasikan untuk Rembrandt, bisa menemukan kembali beda-benda yang mirip dengan koleksi awal dan menata salah satu ruangan di museum untuk menampilkan suasana ruang yang dijadikan pajangan koleksi Rembrandt.


Referensi Tulisan :

Rick Mattew kompasiana
First Dutch expedition to Indonesia https://en.wikipedia.org/wiki/First_Dutch_Expedition_to_Indonesia
Second Dutch Expedition to Indonesia https://en.wikipedia.org/wiki/Second_Dutch_Expedition_to_Indonesia
Rembrandt https://en.wikipedia.org/wiki/Rembrandt
Rembrandt House http://www.rembrandthuis.nl/en/rembrandt-2/rembrandt-the-collector/


Tidak ada komentar:

Posting Komentar