Kawasan Gunung Merbabu
terletak di dalam wilayah Kabupaten Magelang (lereng barat), Kabupaten Boyolali
(lereng timur dan selatan), serta Kabupaten Semarang dan kota Salatiga (lereng
utara). Gunung dengan tipe Strato ini terkenal dengan
keindahan alamnya yang sangat menawan. Gunung ini mempunyai kawasan-kawasan
hutan yang permai, di antaranya Hutan Dipterokarp Atas, Hutan Montane, dan
Hutan Ericaceous. Tinggi Gunung Merbabu 3.145 meter di atas permukaan air laut.
Namun di balik keindahan Gunung Merbabu, ternyata menyimpan cerita keangkeran
yang pernah dialami beberapa pendaki atau penduduk sekitar. Mitos-mitos yang
berkembang barangkali tidak semua orang pernah mengalaminya, tetapi
makhluk-makhluk gaib ini besar kemungkinan memang ada. Toh, Tuhan
di lain hal menciptakan makhluk selain manusia di alam dunia ini. Apa saja
keangkeran-keangkeran di Gunung Merbabu, Anda mungkin ingin mengetahuinya.
1. Macan Merbabu
Ini tentu bukan sembarang macan, melainkan konon macan gaib. Macan itu
disebut macan loreng, kadang mengaum tidak terlihat. Kebenaran macan loreng ini
gaib atau nyata masih perlu dibuktikan karena sebagian besar masyarakat sekitar
mengatakan Gunung Merbabu sudah tidak ada lagi macan. Akan tetapi, pada tanggal
16 November 2008, dikabarkan ada seorang wanita tewas dengan bekas terkaman dan
gigitan yang diduga oleh macan. Kejadiannya di kawasan Hutan Suroloyo, Dukuh
Krembyungan, Desa Ketundan, Kecamatan Pakis, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Nah,
keangkeran tentang macan ini barangkali sobat travelers boleh berpandangan
ilmiah, dengan menganggap keberadaan habitat macan loreng Gunung Merbabu masih
ada.
2. Watu Gubug
Keangkeran Watu Gubug sudah familiar di mata pendaki. Ya, batu tertumpuk
menyerupai gua kecil di Jalur Thekelan ini konon menjadi pintu masuk kerajaan
gaib di Gunung Merbabu. Di situ (baca: Watu Gubug) sering katanya digunakan
untuk bertapa dengan berbagai kepentingan dan ritual. Para pendaki biasanya
menggunakan Watu Gubung untuk berteduh bilamana ada hujan, angin besar atau
badai gunung. Meskipun ruang di dalam Watu Gubug sempit, terlihat hanya cukup
untuk 1 orang masuk, tapi tanpa terduga dapat dimasuki lebih dari 1 orang. Ini
membuat tidak masuk akal dan dipercayai 'Penjaga Kerajaan Gaib' telah merestui
manusia memasuki alam mereka. Di lain pihak, 'Penjaga Kerajaan' bisa menolak
kehadiran manusia memasuki pintu gerbang mereka, sehingga tidak semua orang termasuk
peziarah dapat merasakan kehadiran makhluk gaib di tempat tersebut.
3. Setan Minta Gendong
Wah, kalau cewe cakep minta gendong, yang laki-laki pasti tidak
bakal menolak ya, "tak gendong kemana-mana..." kayak
lagunya Mbah Surip..hehe. Tapi...kalau setan, makhluk halus, minta gendong
bagaimana ya ? Lita bisa semaput.
Di Gunung Merbabu kebetulan ada keangkeran setan minta gendongloh.
Konon, di Pasar Setan, dikenal Pasar Dieng Gunung Merbabu, sering ada setan
yang minta gendong kepada pendaki. Si makhluk halus itu duduk di atas tas
pendaki minta diantar ke puncak gunung. Otomatis, pendaki yang kena setan
gendong ini akan merasa semakin berat beban di punggung dan pundaknya. Biasanya
setan minta gendong ini memilih pendaki yang suka mengeluh..hayoo, siapa
yang mendaki gunung suka menggerutu dan mengeluh...hehe. Lanjutnya, aroma
wewangian yang menyengat akan terasa ketika setan gendong ini hadir di Pasar
Setan Gunung Merbabu.
4. Makhluk Tinggi Besar
Makhluk gaib yang satu ini banyak dikenal dengan sebutan Genderwo. Di
Gunung Merbabu menurut mitos yang beredar di penduduk dan pendaki, makhluk
tinggi hitam sampai kulit-kulitnya konon sering menampakkan diri saat malam
hari. Seorang pendaki melihat sosok tersebut di Pos Bayangan II Jalur Cunthel.
Entahlah sejarah keberadaan makhluk itu, yang pasti sobat travelers yang hobi
mendaki gunung dan kebetulan memilih Gunung Merbabu, patut berhati-hati, jaga
kelestarian sekitar, jangan sembrono, jangan berkata kotor, dan hormati makhluk
lain.
5. Kerajaan di Puncak Gunung
Keangkeran dari Gunung Merbabu terkait keberadaan kerajaan gaib ini
memang banyak dipercayai masyarakat sekitar. Tak jarang peziarah atau pendaki
sering menemukan atau mendapatkan benda-benda antik seperti keris. Konon, sudah
sejak lama ketika Dinasti Mataram berkuasa, Gunung Merbabu digunakan sebagai
pusat pemerintahan, tepatnya di Puncak Kenteng Songo. Tokoh termashur dari
kerajaan itu adalah Ratu Dewi Retno Asih. Tempat yang sering dikunjunginya saat
ke Gunung Merbabu adalah Taman Keputren. Taman ini punya sembilan mata air,
sekarang dikenal dengan Umbul Songo.
Pasukan prajurit dari kerajaan terdiri dari 2 pasukan, masing-masing
memakai seragam merah dan hijau. Mitosnya siapa pun yang menyerupai warna
seragam pasukan merah akan diusir, sebaliknya akan diterima oleh pasukan
seragam warna hujau. Dari itu, pendaki disarankan tidak memakai pakaian warna
merah atau hijau tatkala mendaki Gunung Merbabu. Hal ini untuk menghindari
sesuatu yang tidak diinginkan seperti kecelakaan, kesurupan, kesasar, dan
lainnya.
Kerajaan gaib itu masih memiliki sarana dan prasarana seperti alun-alun,
pintu gerbang, jalan, pasar dan lainnya. Alun-alun kerajaan gaib Gunung Merbabu
konon terdapat di Pos IV Lempong Sampan.
Nah, itulah kelima keangkeran di Gunung Merbabu. Tentunya boleh percaya dan tidak. Yang
terpenting, pelajaran yang bisa diambil dari keberadaan gaib itu, dimana pun
kita berada termasuk di gunung, kita wajib menjaga sopan santun, hormat kepada
alam dan makhluk sekitar, tidak membuat kerusakkan, dan setia menjaga
kelestariannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar