Ilmu kanuragan
tak bisa dilepaskan dari kehidupan masyarakat Jawa zaman dahulu. Disamping
untuk menjaga diri, ilmu kanuragan juga akan meningkatkan derajat seseorang
yang memilikinya hingga nantinya mendapat gelar sebagai jawara.
Ada beberapa ajian kanuragan yang sangat terkenal dalam dunia
persilatan, baik itu aliran ilmu hitam maupun ilmu putih. Bahkan konon saat ini
masih ada orang yang memilki ilmu-ilmu tersebut dengan berbagai syarat ‘amalan’
serta pantangan yang harus dijalani. Berikut ajian-ajian ilmu sakti yang akan
menjadikan pemiliknya sebagai jawara persilatan.
Waringin Sungsang
Waringin Sungsang merupakan ajian paling hebat dalam dunia
persilatan. Ilmu kanuragan ini memiliki efek mematikan, siapapun yang diserang
ajian ini akan terserap energi kesaktiannya dan langsung lumpuh hingga akhirnya
roboh tidak berdaya.
Konon ajian Waringin Sungsang diciptakan Sunan Kalijaga.
Diciptakannya Waringin Sungsang yakni untuk memerangi kejahatan para pendekar
zaman dahulu yang menganut aliran ilmu hitam. Sebagai aliran ilmu putih, untuk
mendalami ajian ini seseorang harus melakukan sejumlah ‘laku’ dengan tak
ketinggalan membaca ‘rapal-rapal’ yang menyertakan nama Allah.
Waringin berarti pohon beringin, sedangkan Sungsang yakni
terbalik dimana akar berada di atas. Waringin Sungsang bermakna kehidupan
berasal dari sumbernya yang akan terus hidup. Karena begitu tingginya falsafah
yang terkandung dalam ajian Waringin Sungsang ini, maka hanya kepada para
pendekar yang sudah menyelesaikan urusan diri sendirilah ilmu ajian ini boleh
diwariskan.
Rawarontek

Siapapun yang menimba ilmu Rawarontek dan mencapai kesempuraan
ajian ini maka ia tak bisa dikalahkan. Tubuhnya yang terluka saat duel bisa
dengan sekejap kembali pulih, tubuhnya yang terputus bisa kembali menyatu,
bahkan konon saat ia mati pun bisa hidup kembali.
Lembu Sekilan
Seorang yang memiliki ilmu Lembu Sekilan akan menjadi sakti
mandraguna karena memiliki tameng kebal saat bertarung dengan musuh. Tubuh
pendekar Lembu Sekilan tak akan tersentuh lawan, bahkan saking kuatnya perisai
ghaib ini pukulan atau senjata lawan akan melenceng sekitar 50 cm dan hanya
pengantarkan angin saja.
Untuk mendalami ilmu Lembu Sekilan seseorang harus menjalani
puasa Ngidang selama 40 hari. Puasa Ngidang yakni puasa yang dimulai pada Kamis
Wage dan dilakukan seperti puasa pada umumnya, yang membedakan hanya dalam hal
buka dan sahur.
Dalam puasa Kidang, sahur dan buka hanya diperbolehkan makan
dedaunan berbumbu garam dan minum menggunakan air kendi. Setelah selesai
berpuasa 40 hari dilanjut dengan puasa ngebleng selama 3 hari 3 malam serta
tidak boleh makan minum dan tidur.
Galap Ngampar
Gelap Ngampar berasal dari kata yang dalam bahasa Jawa memiliki
arti petir, sedangkan ngampar berarti menyambar. Maka kata Gelap Ngampar
memiliki arti petir yang menyambar.

Jika disalurkan lewat suara maka yang mendengar bentakannya akan
langsung tuli dan bila ajian ini dibaca di tengah-tengah riuhnya peperangan,
siapapun yang mendengar teriakan dari pemilik ajian ini akan langsung bersimpuh
menyerah atau melarikan diri. Bila ajian ini disalurkan lewat telapak tangan,
maka tubuh yang terkena pukulannya akan terasa panas seperti tersambar petir.
Ajian ini memiliki mantra yang harus dibaca saat akan menggunakannya.
Untuk dapat menguasai kemampuan ini seseorang harus menjalani puasa 40 hari
dengan makan hanya sekali setiap jam 12 malam. Setelah itu diteruskan dengan
puasa Nglowong 7 hari 7 malam yan dimulai dari hari Sabtu Kliwon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar