Keris satu ini memang sangat bertuah. Tak hanya berisi
kekuatan besar, tapi ia diselimuti oleh kutukan. Mpu Gandring, sang kreator,
bersumpah keris ini akan membantai Ken Arok dan orang-orang terdekatnya. Sumpah
serapah ngeri itu terjadi sesaat setelah sang Mpu dihujam tubuhnya oleh Ken
Arok oleh keris buatannya sendiri.
Kutukan terbukti. Keris ini benar-benar membuat mati
orang-orang terdekat Ken Arok. Bahkan termasuk Ken Arok sendiri. Dan berikut
adalah sosok-sosok yang tewas oleh belati tajam keris sang Mpu yang mengerikan.
1. Mpu Gandring, Korban Pertama
Keris Terkutuk
Gandring menyanggupi keris ini bakal jadi dalam sehari,
namun mungkin karena ini adalah karya terbaiknya, sang Mpu pun menyelesaikannya
agak lebih lama. Ken Arok sudah tak sabar menanti keris hebatnya, lalu
menghampiri Mpu Gandring.
Keris ini sudah jadi, bagus dan sakti, hanya
saja Mpu belum menyelesaikan sarungnya. Tak butuh hal tersebut, Ken Arok
memaksa meminta sang keris. Mpu bersikeras untuk menahannya, tapi Ken Arok
lebih kuat. Hingga akhirnya sang calon raja berhasil merampas lalu kemudian
menghujamkan keris itu ke perut sang Mpu. Sebelum mati kutukan pun bergulir.
Tak peduli, Ken Arok pun menenteng keris ini dengan kebanggaan.
2. Tunggul Ametung, Tujuan Keris Ini
Dibuat
Seorang pendeta bernama Lohgawe mengatakan barang siapa bisa
menikahi Ken Dedes ia akan jadi raja besar. Ken Arok yang ambisius tentu saja
sangat tertarik dengan tawaran menjadi penguasa ini, di samping Ken Dedes
adalah seorang wanita yang cantik. Untuk memuluskan rencana itu, pertama-tama
ia harus menyingkirkan Tunggul Ametung suami Ken Dedes.
Akhirnya Arok memesan keris kepada Mpu
Gandring. Setelah balada kematian sang Mpu yang dramatis, akhirnya Ken Arok
mendapatkan keris sakti tersebut. Dan tanpa membuang banyak waktu, Ken Arok
lewat sejumlah taktik licik berhasil menghujamkan keris bertuah ini. Tunggul
Ametung pun jadi korban berdarah kedua keris ini.
3. Ken Arok Mati Oleh Keris
Pujaannya
Kematian Tunggul Ametung jadi rahasia lama yang tak pernah
terungkap. Hingga suatu ketika, Ken Dedes membongkarnya ketika Anusapati,
anaknya dan Ametung, mendesak sang ibu. Geram dengan kelakuan ayah tirinya yang
bengis, Anusapati pun mengirimkan utusan bernama Ki Pengalasan untuk membantai
Arok yang saat itu sudah jadi raja.
Sebelumnya, Anusapati meminta keris bertuah
tersebut ke tangan ibunya, lalu diserahkannya kepada Ki Pengalasan. Lewat
taktik jitu, Ki Pengalasan berhasil menikam Ken Arok saat sedang bersantai.
Sang eksekutor ini pun memberitahukan hal tersebut kepada Anusapati dan
berbahagialah si anak Ken Dedes.
4. Anusapati Pun Mati Karena Keris
Bertuah Ini
Sepeninggal Ken Arok, Anusapati yang menjadi raja Singasari.
Pengangkatannya yang cepat membuat beberapa keluarga tak suka, salah satunya
adalah Tohjaya, anak dari Ken Arok dan Ken Umang. Entah bagaimana caranya,
Tohjaya mengetahui jika Ki Pengalasan melakukan skenario keji yang diatur oleh
Anusapati. Marah, Tohjaya merencanakan pembunuhan.
Cerdiknya, Tohjaya mengelabuhi Anusapati
dengan menghiburnya lewat sabung ayam. Terlalu asyik bermain, Tohjaya yang sebelumnya
sudah meminjam keris terkutuk itu, langsung menghujamkan belati milik ayahnya
ke dada Anusapati. Sang raja pun meninggal saat itu juga.
5. Tohjaya Jadi Pemungkas Kutukan
Keris Ken Arok
Tohjaya mungkin tidak mati karena keris bertuah tersebut,
namun ia masuk dalam rangkaian kutukan Mpu Gandring. Jadi, diceritakan jika
Rangga Wuni, anak Anusapati, sangat geram dengan kematian ayahnya. Lalu, ia pun
mengajak berkomplot Mahisa Campaka, putra mahkota kerajaan Kediri yang
kekuasannya diambil Tohjaya.
Skenario terbentuk, dua orang ini pun
menghimpun pasukan dan melakukan pemberontakan. Tohjaya yang tak menyadari hal
ini pun kaget dan melakukan perlawanan seadanya. Ia tak langsung mati, hanya
saja pertempuran dadakan itu membuatnya terluka berat. Dalam pelariannya,
Tohjaya pun mati.
Persis apa yang dikatakan Mpu Gandring, orang-orang di
sekitar Ken Arok akan mati dengan keris bertuah ini. Anusapati, Tohjaya, semua
orang dekat Ken Arok tewas mengenaskan. Kematian Tohjaya sendiri adalah
pemungkas dari kutukan tersebut. Sungguh, sebilah keris saja mampu menciptakan
huru-hara yang sedahsyat ini.