Ketika
roh orang yang hampir meninggal merasuk ke seseorang, bisa terjadi, orang yang
dirasuki berbicara menggunakan bahasa roh orang tersebut. Roh halus ini juga
dapat menggunakan magnet pribadi orang untuk melakukan kegiatan-kegiatan
jasmaniah. Sementara itu, orang yang digunakannya, ketika dalam keadaan tidak
dirasuki, sama sekali tidak mampu melakukan ini…
Pati adalah
kekuasaan dan wewenang Tuhan dalam rangka menutup kehidupan seseorang. Manusia
mati, sebaiknya dapat kembali pulang ke jagad asalnya.
Keyakinan Kejawen mengajarkan, tak
lama setelah orang meninggal, jiwanya akan berubah menjadi makhluk halus (roh)
yang disebut lelembut, dan berkeliaran di
sekitar tempat tinggalnya. Beberapa dari sifat (kemampuan) spiritual dan
mistisme gaib ternyata juga dapat dimiliki oleh orang yang meninggal.
Beberapa jam sebelum meninggal, tubuh seseorang dalam
keadaan tidur secara organik. Rohnya, karena ingin mengucapkan selamat tinggal
kepada keluarga atau teman, daya pikirnya memiliki kekuatan untuk mewujudkan
diri. Oleh karena itu orang ini dapat menampakkan diri kepada teman atau
keluarga meskipun mereka berada di tempat yang jauh. Penampakan diri ini tampil
sebagai orang yang masih hidup, namun tidak memiliki kemampuan bicara.
Orang yang dalam keadaan demikian juga dapat menulis
menggunakan tangan orang yang tidak dikenal. Bahkan bisa saja tulisan tersebut
menggunakan bahasa yang tidak dikenal oleh orang yang menulisnya. Ketika roh
orang yang hampir meninggal merasuk ke seseorang bisa terjadi orang yang
dirasuki berbicara menggunakan bahasa roh orang tersebut. Roh halus ini juga
dapat menggunakan magnet pribadi orang untuk melakukan kegiatan-kegiatan
jasmaniah. Sementara itu, orang yang digunakannya, ketika dalam keadaan tidak
dirasuki, sama sekali tidak mampu melakukan ini.
Ke Mana Perginya Roh?
Alam halus adalah alam tempat
berdiam para roh. Tempat ini juga disebut sebagai daerah kelangitan atau Swarga. Di lingkungan bumi, terdapat dua wilayah yang
disebut sebagai kehidupan nyata dan daerah astral. Kehidupan nyata berada pada
bumi kita. Daerah astral terbagi dalam Kamaloka dan Naraka. Naraka terdiri
atas tujuh bola (wilayah kehidupan) dan sesuai hukum pantulan, Kamaloka juga terdiri atas bola-bola.
Kamaloka sebagai
tempat tinggal roh-roh yang sudah meninggal akan menjadi tempat bagi roh yang
baru tiba sebagai sarana belajar untuk menanggalkan pikiran dan kesenangan (Kama). Roh yang sudah berhasil melepas sifat
kebinatangannya, dan melalui kematian yang kedua, berpindah tempat ke bumi yang
terletak pada lapisan langit pertama.
Ketika roh dan badan halus terlepas
dari Wethala-nya pada hari ketiga hingga ketujuh, sifat dari
badan halusnya tidak akan mengalami perubahan. Badan halus itu tetap berada
dalam keadaan cenderung ke kehidupan yang ada sehingga menjadi terlalu besar
untuk berpindah ke Kamaloka. Bagi
manusia yang semasa hidupnya berlaku baik, proses perubahan badan halus
dinamakanIyatama. Dalam Iyatama, badan halus
berubah menjadi bentuk yang sesuai untuk bertempat tinggal di dunia roh halus
atau dunia kelangitan.
Sementara itu proses perubahan badan
halus dari manusia yang selama hidupnya berbuat jahat dinamakan Dhruwan. Dalam Dhruwan, badan halus
akan berubah bentuk kasar. Roh dengan badan halus yang “kasar” lebih cocok
untuk tinggal di lingkungan Naraka (suatu
lingkungan yang digambarkan memiliki kedudukan lebih rendah dan bumi tempat
kehidupan nyata).
Menuju Kesempurnaan
Roh yang badan halusnya telah bebas
dari hawa nafsu dan kesenangan dinamakan Moksha.Roh ini akan
berpindah menuju ke kelangitan pertama.
Ada pula keadaan yang lebih tinggi
dari Moksha, yaitu bila roh dapat mencapai lapisan langit
yang keempat, yang kemudian sampai di daerah langit yang kelima. Di sini, roh
dalam badan halus berubah dari “rupa” ke “arupa”. Keadaan ini dinamakan Saiyadiyam, yaitu mencapai satu kesatuan dengan Tuhan.
Bilamana roh telah sampai dalam keadaan ini maka setelah kematian dalam
wujudnya akan sampai pada daerah di lelangitan kelima. Di wilayah lelangitan
kelima, jiwa telah murni atau “arupa”.
https://www.youtube.com/watch?v=KhHB9mTGQ3E&feature=youtu.be
Tidak ada komentar:
Posting Komentar