
Dalam magis religi
masyarakat Jawa, Pulung atau bola api yang melayang di angkasa adalah tanda
gaib sebuah kejadian yang bakal terjadi. Pulung ini juga sering disebut wahyu.
Dalam falsafah Jawa wahyu adalah wujud kelimpahan rahmat dan pencerahan Tuhan
kepada seseorang. Sehingga orang yang mendapat wahyu atau disebut kewahyon,
dapat dipastikan hidupnya bakal sukses lahir batin. Tentu saja wahyu juga
sebagai tanda seseorang bakal menjadi lebih baik, sukses dan masyur.

Selain wahyu, ada
empat macam cahaya yang jatuh dari langit, sedikitnya ada empat cahaya mistis
yang di yakini sebagai tanda sebuah kejadian atau perubahan.
ANDARU – Umumnya
andaru berwujud sinar berwarna kuning kemilau yang pinggirnya kemerah-merahan,
terjadi akibat percampuran sinar manic-manik emas, tembaga, dan timah.
Seseorang ketiban cahaya Andaru, akan menjadi kaya dengan kelimpahan harta
benda yang dapat menyenangkan banyak orang. Pamor kederajatannya juga meningkat
tajam, banyak orang yang menyanjung dan hormat padanya. Dominasi pengaruh
Andaru dominan pada factor kebendaan.
PULUNG – Cahaya yang
jatuh dari langit ini berwarna biru kehijauan. Cahaya itu terjadi dari
manic-manik-manik keemasan dan tembaga. Biasanya orang yang kejatuhan pulung
hidupnya akan dipenuhi oleh belas kasihan kepada sesama. Banyak orang akan
hormat sehingga ia disegani. Pulung berkarakter cinta kasih. Sehingga jatuhnya
pulung akan memilih orang yang akan memilih orang yang menjalani upaya lahir
dan batin atau keprihatinannya mengamalkan cinta kasih kepada sesama, dalam
mewujudkan keindahan, ketenteraman dunia. Amemayu Hayuning Bawana.
GUNTUR – Cahaya
berwarna ungu, dengan bingkai berwarna merah muda. Yang terjadi dari campuran
tiga sinar, yaitu tembaga, garam, dan belerang. Orang yang kejatuhan Guntur
akan menjadi orang besar oelh karena kekerasan, kebengisan, dan ketamakannya.
Tingkah lakunya dan gaya kepemimpinannya akan sangat keras dan membuat banyak
orang ketakutan. Guntur berkarakter angkara murka.
TELUHBRAJA – Sinar
yang jatuh dari langit dengan warna merah, dengan bingkai berwarna biru. Warna
ini terjadi akibat campuran tiga sinar, yaitu timah, tembaga, dan belerang.
Umunya melambangkan sifat licik, iri, penuh tipu muslihat serta dorongan kuat
untuk mencelakai orang lain. konon, bila pada daerah tersebut kejatuhan sinar
yang berwarna merah kebiru-biruan atau teluhbraja daerah tersebut akan dilanda
pageblug atau bencana yang menyengsarakan banyak orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar