Sabtu, 16 Desember 2017

Mengulas Makna Daya Magis Pulung

Dalam mitologi Nusantara, alam mikro kosmos mansuia sangat dipengaruhi oleh makro kosmosnya. Artinya manusia adalah bagian dari komponen alam semesra dimana ia hidup. Itulah sebabnya, masyarakat kita atau Jawa secara khusus sangat mempercayai ada tanda-tanda alam pada kejadian yang akan terlaksana dalam kehidupan mereka. Demikian juga sebaliknya laku keprihatinan, usaha, dan gerakan lahir batin seseorang yang disebut sebagai putaran Jagad Cilik atau mikro kosmos, akan memberikan dampak yang berpengaruh langsung pada kehidupan alam semesta dan manusia di luar dirinya atau makro kosmos.

Dalam magis religi masyarakat Jawa, Pulung atau bola api yang melayang di angkasa adalah tanda gaib sebuah kejadian yang bakal terjadi. Pulung ini juga sering disebut wahyu. Dalam falsafah Jawa wahyu adalah wujud kelimpahan rahmat dan pencerahan Tuhan kepada seseorang. Sehingga orang yang mendapat wahyu atau disebut kewahyon, dapat dipastikan hidupnya bakal sukses lahir batin. Tentu saja wahyu juga sebagai tanda seseorang bakal menjadi lebih baik, sukses dan masyur.

Tapi ada juga yang memandang, Pulung, wahyu atau restu gaib ini dapat terjadi karena adanya laku spiritual. Laku batin yang dibarengi laku keprihatinan itu mengundang energi alam untuk bersinergi dan bermurah hati pada orang bertekun dalam usahanya. Umunya laku batin adalah semedi, berpuasa dan berpantang, mengurangi tidur, pergi ke suatu tempat yang dianggap sakral atau laku lainnya.
Selain wahyu, ada empat macam cahaya yang jatuh dari langit, sedikitnya ada empat cahaya mistis yang di yakini sebagai tanda sebuah kejadian atau perubahan.

ANDARU – Umumnya andaru berwujud sinar berwarna kuning kemilau yang pinggirnya kemerah-merahan, terjadi akibat percampuran sinar manic-manik emas, tembaga, dan timah. Seseorang ketiban cahaya Andaru, akan menjadi kaya dengan kelimpahan harta benda yang dapat menyenangkan banyak orang. Pamor kederajatannya juga meningkat tajam, banyak orang yang menyanjung dan hormat padanya. Dominasi pengaruh Andaru dominan pada factor kebendaan.

PULUNG – Cahaya yang jatuh dari langit ini berwarna biru kehijauan. Cahaya itu terjadi dari manic-manik-manik keemasan dan tembaga. Biasanya orang yang kejatuhan pulung hidupnya akan dipenuhi oleh belas kasihan kepada sesama. Banyak orang akan hormat sehingga ia disegani. Pulung berkarakter cinta kasih. Sehingga jatuhnya pulung akan memilih orang yang akan memilih orang yang menjalani upaya lahir dan batin atau keprihatinannya mengamalkan cinta kasih kepada sesama, dalam mewujudkan keindahan, ketenteraman dunia. Amemayu Hayuning Bawana.

GUNTUR – Cahaya berwarna ungu, dengan bingkai berwarna merah muda. Yang terjadi dari campuran tiga sinar, yaitu tembaga, garam, dan belerang. Orang yang kejatuhan Guntur akan menjadi orang besar oelh karena kekerasan, kebengisan, dan ketamakannya. Tingkah lakunya dan gaya kepemimpinannya akan sangat keras dan membuat banyak orang ketakutan. Guntur berkarakter angkara murka.

TELUHBRAJA – Sinar yang jatuh dari langit dengan warna merah, dengan bingkai berwarna biru. Warna ini terjadi akibat campuran tiga sinar, yaitu timah, tembaga, dan belerang. Umunya melambangkan sifat licik, iri, penuh tipu muslihat serta dorongan kuat untuk mencelakai orang lain. konon, bila pada daerah tersebut kejatuhan sinar yang berwarna merah kebiru-biruan atau teluhbraja daerah tersebut akan dilanda pageblug atau bencana yang menyengsarakan banyak orang.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar