Senin, 26 Maret 2018

Sosok Wanita Penguasa Kerajaan Gaib Di Indonesia

Konon, menurut tutur ada delapan sosok wanita yang menjadi penguasa kerajaan alam gaib dalam kehidupan masyarakat di Indonesia. 

Mitos ini sudah mengakar sehingga muncul adat atau kebiasaan untuk menghormati para penguasa gaib tersebut dalam bentuk upacara tradisional atau selamatan khususnya di daerah-daerah yang dipercaya menjadi tempat tinggal kerajaan mahluk gaib tersebut.

Dalam sejarah, Nabi Sulaiman adalah sosok seorang raja yang juga menjadi pemimpin mahluk gaib termasuk Jin dan binatang. Nabi Khaidir, guru para wali dan nabi juga dipercaya sebagai  penguasa lautan seluruh dunia. Maka keberadaan mahluk gaib memang diyakini karena mempercayai sesuatu yang gaib termasuk dalam Rukun Iman.

Berikut ini adalah delapan sosok wanita yang dipercaya menjadi pemimpin kerajaan gaib dimana keberadaannya tersebar di berbagai wilayah di Indonesia yaitu :
1.    Kanjeng Ratu Kidul
Kanjeng Ratu Kidul adalah nama yang menjadi legenda bagi masyarakat Indonesia terutama bagi masyarakat yang tinggal di sepanjang pesisir laut selatan sehingga beliau dijuluki sebagai Ratu Pantai Selatan.

Layaknya sebuah negara, Kerajaan Gaib Pantai Selatan memiliki struktur organisasi, para pejabat yang mengurusi berbagai bidang, prajurit dan rakyat. Sosok yang lebih dikenal oleh masyarakat adalah Nyi Roro Kidul yang menjadi Patih dari Kanjeng Ratu Kidul dan juga para panglima beserta prajuritnya.Sedangkan Kanjeng Ratu Kidul jarang menampakkan diri kecuali pada orang-orang tertentu yang dikehendaki.

Untuk menghormati keberadaan Kanjeng Ratu Kidul, masyarakat sepanjang pesisir pantai selatan mengadakan upacara Larung Samudra atau upacara lainnya yang diselenggarakan pada bulan-bulan tertentu.

2.    Dewi Lanjar
Ratu Laut Utara adalah sosok legenda penguasa laut utara pulau Jawa, khususnya di utara Pekalongan, Jawa Tengah. Dalam kepercayaan masyarakat Pekalongan, nama Ratu Laut Utara yang sebenarnya adalah Dewi Lanjar. Lanjar adalah sebutan bagi wanita yang bercerai dengan suaminya dalam usia yang masih muda dan belum mempunyai anak.

3.    Dewi Sri
Dewi Sri adalah sosok wanita yang dipercaya oleh masyarakat agraris sebagai Dewi Kesuburan atau Dewi Padi. Masyarakat sangat menjunjung dan menghormati Dewi Sri sang dewi padi.

Konon, menurut cerita, Dewi Sri adalah salah satu telur yang berasal dari air mata Dewa Ular, Ananta Boga. Telur itu dipersembahkan kepada Bethara Guru sebagai permintaan maafnya.

Telur itu berubah menjadi seorang dewi yang cantik sekali setelah dierami oleh Dewa Ular atas permintaan Bethara Guru. Kemudian diberi nama Nyi Pohaci Sanghyang Sri atau yang lebih dikenal sebagai Dewi Sri.

Saat Sri beranjak dewasa, ia tumbuh menjadi gadis yang semakin cantik dan memiliki hati yang baik. Karena kecantikan dan kebaikannya Bethara Guru justru jatuh hati dan berniat mempersuntingnya.

Para dewa dan dewi merasa sangat khawatir jika hal itu terjadi karena akan menyebabkan perpecahan di khayangan sehingga para dewa berniat untuk membunuh Sri dengan cara meracuninya melalui minuman.
Niat jahat para dewapun terpenuhi hingga akhirnya Sri meninggal. Namun, para dewa tersebut panik dan takut diketahui oleh raja sehingga jasad Sri dikubur di bumi agar tidak ada yang mengetahuinya.

Akan tetapi dalam hati para dewa muncul perasaan menyesal telah membunuh Dewi Sri. Namun, karena Dewi Sri dikenal memiliki hati yang sangat baik maka kematiannyapun menjadikan berkah bagi makhluk dibumi.

Jasadnya berubah menjadi benih- benih tanaman yang bermanfaat bagi kehidupan manusia yaitu padi. Sehingga banyak masyarakat yang percaya dan memuliakan dewi Sri karena berkat dewi Sri tersebut mereka mampu memenuhi kebutuhan hidupnya.

4.    Puteri Junjung Buih
Putri Junjung Buih merupakan sosok yang tidak asing bagi masyarakat yang tinggal di Kalimantan Selatan dan wilayah sekitarnya. Konon, Putri Junjung Buih adalah seorang bayi perempuan yang terapung-apung diatas buih sebuah sungai yang diambil menjadi anak Raja Tua Amuntai.

Putri Junjung Buih ini dipercaya yang menurunan raja-raja di Kalimantan Selatan juga sebagai penguasa sungai dan selat Karimata.

5.    Nyi Blorong
Nyi Blorong adalah salah satu anak angkat Kanjeng Ratu Kidul. Dalam kepercayaan masyarakat, Nyi Blorong adalah seorang wanita cantik dengan badan seekor ular yang mampu memberikan kekayaan pada mereka yang memujanya.

Sehingga nama Nyi Blorong terkenal sebagai Dewi Pesugihan.

6.    Bethari Durga
Bethari Durga merupakan salah satu dewi dalam agama Hindu paling populer yang memiliki sejumlah peran. Durga memiliki posisi penting karena dianggap sebagai salah satu Maha Dewi atau dewi besar.

Dalam kisah pewayangan Bethari Durga atau Dewi Uma adalah istri Bethara Guru, Penguasa para dewa dan ibu dari Bethara Kala. Bagi masyarakat Indonesia khususnya masyarakat Jawa yang menganut agama Hindu, dipercaya sebagai seorang Dewi yang menjadi penguasa Hutan Setra Gondomayit, tempatnya para mahluk gaib.

Nama Bethari Durga terdapat dalam berbagai situs dan relief Candi, salah satunya terdapat pada relief Candi Sukuh, yang menceritakan tentang kisah Durga Ruwat serta patung Durga dalam Candi Prambanan  yang merupakan perwujudan Rara Jonggrang.

Konon, Dewi Uma atau Bethari Durga bagi penganut ilmu hitam dianggap sebagai Ratu dan Penguasa Kegelapan.


7.    Dewi Kwan Im
Dewi Kwan Im yang kita kenal lewat kisah Tong Sam Cong mencari kitab suci dalam perjalanan ke barat yang di bantu oleh Sun Go Kong sang kera sakti dan tiga temannya, adalah Dewi Kebajikan dalam agama Budha.

Menurut masyarakat Tionghoa, sosok Dewi Kwan Im adalah perwujudan Kanjeng Ratu Kidul yang menguasai lautan Indonesia sampai laut selatan pulau Jawa. Dalam salah satu tempat di Pangandaran, Sosok Dewi Kwan Im disandingkan dengan sosok Kanjeng ratu Kidul.

8.    Nyai Calon Arang

Calon Arang adalah seorang wanita yang memiliki kesaktian tinggi dan pemuja Bethari Durga. Meski kisah Calonarang sudah terjadi hampir seribu tahun lebih, namun namanya sebagai tokoh antagonis masih melegenda. Termasuk di daerah asalnya sendiri yakni di Dusun Butuh Desa Sukorejo Kabupaten Kediri.

Bukan karena kebaikannya yang dikenal, tapi perilaku jahatnya sebagai manusia penyembah Durga yang menimbulkan banyak kesengsaraan.

Bukti Calon Arang melegenda, bahkan sampai ke ke luar negeri antara lain naskah Calon Arang pernah diterbitkan dan diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda oleh Prof Dr Poerbatjaraka (lihat "De Calon Arang" dalam BKI 82. 1926: 110-180). Kemudian tahun 1975 oleh Dr Soewito Santoso diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia dengan judul Calon Arang si Janda Dari Girah)

Kisah Calon Arang sendiri terjadi pada masa pemerintahan Raja Airlangga  (1006-1042 M) yang memerintah di Jawa Timur sejak 1021 sesuai dengan isi prasati Pucangan (Calcutta). Airlangga pernah memerintah di Daha Kediri, seperti tertulis dalam serat Calon Arang.

Dikisahkan saat itu Calon Arang marah gara-gara anak perempuannya yang bernama Ratna Manggali tidak ada yang melamar ketika menginjak dewasa. Ketidakberanian pemuda-pemuda kala itu dikarenakan kesaktian Calon Arang yang dikenal bengis.

Mengetahui hal ini, Calong Arang marah lalu  menyebarkan teluh dan tenung kepada masyarakat sebagai hukuman. Dia mampu menurunkan wabah penyakit ke seluruh wilayah dan rata-rata yang terkena penyakit kutukannya pasti mati.

Banyaknya korban membuat Raja Airlangga  memikirkan jalan keluarnya. Salah satunya adalah dikirim bala tentara untuk menumpas Calonarang. Usaha itu gagal. Rupanya Calonarang terlalu sakti. Serangan itu malah membuat kemarahan Calonarang semakin menggebu-gebu.

Mpu Baradah, salah satu penasehat Raja Airlangga akhirnya bisa mengalahkan dan menghentikan kejahatan Calon Arang.

Menyambangi dan Menyusuri Negeri Siluman Khayangan Dlepih

Bagi masyarakat  yang berasal dari Yogyakarta dan sekitarnya tentu tidak asing dengan tempat ini. minimal pernah mendengan tempat yang satu ini. iya, Khayangan Dlepih, sebuah kawasan alam yang sangat kontras pesonanya. Hutan batu yang menyatu dengan pepohonan menghijau, selalu dilairi air yang tak habis meski kemarau begitu panjang menerpa tempat ini. sehingga tak salah bila wilayah ini juga

dikenal dengan nama Tirtamaya.

Perpaduan yang kontras inilah yang juga menautkan dua hamba Tuhan berlainan alam menjalin kisah kasih asmara. Itu terjadi berabad lampau. Disinilah cikal bakal Mataram, Danang Sutowijoyo Mas Bei Loring Pasar alias Panembahan Senopati. Di tempat inilah sang Raja Agung setalah menjalani khalwat panjang bertemu dengan ratu siluman yang kasmaran padanya. Dialah Ratu Laut Kidul. Mereka akhirnya dimabuk asmara. Sungguh sebuah pertautan yang kini menjadi simbol kekuasaan di Tanah Jawa.

Peninggalan yang terdiri dari petilasan berupa batu-batu raksasa bagaikan kuil-kuil alam. Mereka seakan menjadi saksi bisu yang hingga sekarang masih mekar berdiri. Beberapa tempat dikeramatkan, bahkan masih disakralkan keberadaannya, sehingga orang harus mau menuruti sejumlah aturan gaib bila berada di tempat ini.

Dengan ditemani oleh seorang spiritualis, yakni Ki Cokro ST,  kami sengaja ingin mencoba menelusuri tempat yang konon dianggap angker ini.

Ketika kami akan memasuki wilayah kekuasaan Ratu Laut Kidul ini, sudah sangat terasa semerbak aroma kehidupan gain seakan menjemput pengunjung yang akan bertamu. Batu-batu raksasa, bagaikan kuil-kuil alam yang berserakan di sepanjang Sungai Wiroko.
Berabad silam, disungai ini telah terjadi peristiwa-peristiwa luar biasa yang sulit diterima akan sehat dati tokoh-tokoh besar masa lalu, yang menjadikan tempat ini untuk menggembleng dirinya menjadi manusia pinilih. Dari tempat inilah telah lahir raja-raja besar Tanah Jawa yang namanya sampai sekarang masih menebarkan aroma mewangi.

Saking keramatnya kawasan ini sehingga di depan gapura sudah tertulis jelas seperti aturan baku bagi pengunjung untuk tidak melanggarnya, yang ditulis tebal. Diantaranya, tidak mengenakan pakaian hijau, mengail ikan di sungai khayangan, merusak isi peninggalan tempat ini, dan melakukan corat-coret. Ketika hal ini saya tanyakan pada salah satu kuncennya, ternyata sudah berulang kali pengunjung yang datang memakai pakaian hijau pasti kesurupan.

Lantas, mengapa mengail ikan di sungai juga dilarang?
Menurut kepercayaan yang berkembang, sungai ini adalah jalan raya menju ke Istana laut Kidul. Dan ikan-ikan yang ada di sungai ini adalah maujudnya prajurit-prajurit Ratu Kidul. Dan bagi siapa saja yang mengambil, itu berarti sudah siap menanggung resiko untuk celaka.

Selanjutnya, saat menyusuri jalan-jalan setapak menuju tempat keramat ini, peninggalan pertama yang kami temui berupa batu besar yang membentuk goa. Tempat ini dinamakan Selo Bethek., peziarah yang akan bertamu harus caos sesaji terlebih dahulu di tempat ini. menurut aturan spiritual.

Dinamakan Selo Bethek, konon dahulu tempat ini digunakan oleh Kyai Puju, penguasa wilayah setempat untuk mengumpulkan bethek sebagai pagar dan kayu bakar. Kyai Apuju adalah orang yang dimurkai oleh Panembahan Senopati, karena telah dianggap lancang, berani mengintip dirinya saat berolah asmara dengan Ratu Kidul.
Setalah Panembahan Senopati menjadi raja Mataram, Kyai Puju dijatuhi hukuman mati dan arwahnya akhirnya menjadi pedhanyangan tempat Selo Bethek ini, sebagai penyesalan atas kelancangannya.

Dalam alam spiritual, tempat ini sebagai tempat melaporkan diri para tamu yang akan berkunjung ke Dlepih, baik itu tamu manusia maupun tamu bangsa siluman. Dalam pandangan batin, visualisasi Kyai Puju, lelaki paruh baya, mengenakan pakaian coklat lurik, seperti kebanyakan wong karang pradesan zaman dahulu. Dia tersenyum dan seakan mempersilahkan kami melanjutkan perjalanan.
Kurang lebih 15 meter dari Selo Bethek, terdapat dua buah batu yang saling berhimpitan. Tempat ini dikenal dengan nama Selo matangkep. Peziarah harus melewati lorong celah di kedua batu raksasa ini.

Dalam pandangan batin, tempat ini merupakan pintu gerbang menuju Dhayangan Dlepih. Gapura besar sangat megah, seperti lawang gapit terpampang jelas. Dalam penglihatan gaib, nampak satu barisan prajurit jaga siap berdiri, meyeleksi pengunjung yang diperkenankan masuk. Tampang mereka ini sangar-sangar.

Saat kami akan masuk, disambut oleh tamtama prajurit. Dua lelaki muda dan tampan mengenakan pakaian hijau gadung mlati, dengan ikat kepala dableng. Dia begitu santun dan murah senyum, seakan-akan sudah begitu kenal dengan kami. Mereka ini mengaku KI Widaninggar dan Widaningrat. Merekalah yang dipercaya menjaga keamanan pintu masuk tempat ini.

Selesai melewati Selo Metangkep, ada dua gapura mahkota. Disebelah kanan jalan menurun menuju ke sungai Khayangan. Tempat ini dinamakan Kedung Ngaten. Pemandangannya sangta indah dan tanaman disekitarnya menghijau, ditambah dengan air terjun kecil yang airnya sangat jernih. Sebuah pemandangan yang sangat romantis, sehingga tak salah kalau tempat ini dinamakan Kedung Nganten.

Menurut legenda, di sinilah Panembahan Senopati dan Ratu Kidul berbulan madu. Mereka memadu kasih dengan nafsu birahi yang membara. Setelah berolah lelah asmara mereka berdua mandi di Kedung Nganten ini, sambil menggosok tubuhnya.

Kotoran tubuh Panembahan Senopati yang lama bertapa begitu banyak. Ratu Kidul dengan sabar membersihkannya. Kotoran yang jatuh ke sungai itu bukannya larut terbawa air, tapi keajaiban alam terjadi. Konon, kotoran tubuh Panembahan Senopati yang orang Jawa bilang bolot menjadi batu hitam yang banyak berceceran di sungai Khayangan ini.

Memang tak gampang menemukan Watu Bolot. Katanya hanya orang-orang kepareng (berjodoh) saja yang dapat membawanya pulang. Dalam bahasa visualisasi penampakan,  Sendang Nganten ini dijaga seekor ikan mas. Bila maujud ia berupa wanita muda yang cantik. Menurut pengakuannya, ia bernama Mas Nganten Widianingrum. Dan tuah air sendang ini menurut penjelasan Mas Nganten adalh melanggengkan pasangan dan daya tarik seksual antar pasangan. Sehingga sangat baik tuahnya untuk pasangan suami istri yang hubungannya renggang.

Saya justru lebih tertarik untuk mencari Watu Bolot yang ada di sendang Nganten ini. dibantu kolega yang menemani saya, saya mengaduk-aduk Kedung Nganten, namun tak menemukan satupun batu yang dimaksud. Mungkin erasa kasihan dan ada kesungguhan saya ada seorang bapak-bapak yang memanggil saya dan memberi bongkahan batu kecil hitam. Yang dikatakan Watu Bolot.

Karena lelah, kami beristirahat sejenak. Setelah rasa penat sirna, kami kemudian melanjutkan prjalanan di ruang utama yang disebut Selo Payung. Sebuah batu raksasa seperti peneduh. Batu inilah yang disebut sebagai lokasi utama tempat ini. menurut cerita, di zaman dahulu Panembahan Senopati menggembleng dirinya bertapa di Selo Payung ini, yang menyebabkan istana Laut Kidul menjadi panas. Karena merasa rakyatnya tersiksa, akhirnya Ratu Kidul langsung mencari sumber dari semua itu, yang ternyata ksatria muda tampan yang bertapa. Setelah melihat biang keladi dari kejadian itu, amarahnya luntur, berubah menjadi terpikat. Ratu Kidul jatuh cinta pada Panembahan Senopati.

Dari pertemuan ini akhirnya Panembahan Senopati mendapat dukungan penuh Ratu Kidul, membantu melawan Pajang. Ia akhirnya menjadi raja Mataram I yang bergelar Panembahan Senopati Ing Alogo Sayidin Panotogomo Khalifatullah Ngabdul Rahman.    


Pintu Makam Sunan Kalijaga Konon, Dapat Menghilangkan Kesaktian Semua Senjata

Ada aturan tegas yang diberlakukan saat para peziarah mengunjungi makam
 Sunan Kalijaga, Desa Kadilangu, Kecamatan Kadilangu, Kabupaten Demak, Jawa Tengah. Mereka dilarang untuk membawa senjata pusaka jenis apapapun.

Jika peziarah itu nekat melawan aturan tersebut, banyak orang percaya senjata berupa wesi aji atau besi bertuah akan hilang kesaktiannya.

"Setiap peziarah kita tanyakan dan kita beri pesan, jika membawa besi berharga atau senjata pusaka, tolong ditinggalkan di pos pendaftaran ziarah, ungkap R. Ptayitno, juru kunci Makam Sunan Kalijogo saat ditemui,  di Kompleks Makam Sunan Kalijogo, Demal, Jawa Tengah. 

Berdasarkan pengalamannya, Prayitno mengungkapkan ada beberapa peziarah yang nekat dan mengindahkan aturan tersebut. Tak ayal beberapa senjata atau pusaka mereka langsung hilang kesaktiannya atau qodam-nya.

"Kalau nekat ya sudah. Kalau hilang qodam-nya yang kita tidak bisa mengembalikan qodam-nya ke pusakanya lagi. Yang penting kami sudah menasehati tapi kalau tidak mau menuruti yang tanggung sendiri risikonya, ungkapnya.

Banyak yang percaya yang membuat kesaktian pusaka hilang adalah makam Empu Supo. Adik ipar kanjeng Sunan Kalijaga yang merupakan sesepuh atau resi pembuat senjata atau pusaka raja-raja Jawa dan dikenal mempunyai senjata ampuh dan sakti. 

Diyakini keahlian Empu Supo yang hingga saat tidak ada tandingannya, sehingga senjata jenis apapun luntur keampuhannya.


Ilmu Khodam, Benteng Diri Manusia

Apa dan bagaimanakah yang disebut ilmu khodam? Sebelum mempelajari ilmu khodam sesungguhnya, ada baiknya Anda mengetahui khodam terlebih dulu. Khodam merupakan jenis makhluk gaib ciptaan Allah yang dapat membantu menjaga, melindungi, atau mengawal manusia. Tempat bersemayamnya di berbagai sarana termasuk huruf-huruf arab, ayat suci, asma’, hizib, atau bacaan-bacaan tertentu.

Hal itu dijelaskan dalam QS. Ar-Ra’du 11: “Bagi manusia ada penjaga-penjaga yang selalu mengikutinya, di muka dan di belakangnya, menjaga manusia dari apa yang sudah ditetapkan Allah baginya. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum, sehingga mereka merubahnya sendiri”.
I
lmu khodam merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana cara untuk mendapatkan khodam tertentu dengan tujuan membantu memudahkan hajat seseorang. Namun, bukan berarti hal itu adalah musyrik. Ilmu khodam digunakan sebagai sarana atau wasilah dalam membantu manusia untuk mencapai maksud tententu.

Sebuah hadits nabi yang diriwayatkan oleh Bukhori dan Muslim. Abi Hurairah r.a berkata: Rasulullah s.a.w bersabda: “Sesungguhnya Allah apabila mencintai seorang hamba, memanggil malaikat Jibril dan berfirman : “Sungguh Aku mencintai seseorang ini maka cintailah ia”. Nabi SAW bersabda: “Maka Jibril mencintainya”. Kemudian malaikat Jibril memanggil-manggil di langit dan mengatakan: “Sungguh Allah telah mencintai seseorang ini, maka cintailah ia, maka penduduk langit mencintai kepadanya. Kemudian baginda Nabi bersabda: “Maka kemudian seseorang tadi ditempatkan di bumi di dalam kedudukan dapat diterima oleh orang banyak.” (HR Bukhori dan Muslim )

Selanjutnya dari Abi Hurairah r.a, Sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: “Mengikuti bersama kalian, malaikat penjaga malam dan malaikat penjaga siang dan mereka berkumpul di waktu shalat fajar dan shalat ashar kemudian mereka yang bermalam dengan kalian naik (ke langit), Tuhannya bertanya kepada mereka padahal sesungguhnya Dia lebih mengetahui keadaan mereka: di dalam keadaan apa hambaku engkau tinggalkan? mereka menjawab: mereka kami tinggalkan sedang dalam keadaan shalat dan mereka kami datangi sedang dalam keadaan shalat”.(HR Buhori dan Muslim)

Berdasarkan penjelasan dari hadits tersebut bahwa khodam merupakan sebuah penjaga. Karena khodam adalah termasuk makhluk Allah, dia dapat digunakan sebagai perantara untuk membantu manusia atas izin Alah SWT. Khodam ini hanya tunduk kepada orang-orang yang berhati baik. Dengan demikian, tidak dapat digunakan untuk tindak kejahatan.

Karena sifatnya yang dapat membantu manusia, ilmu khodam ini dikhususkan untuk Anda yang ingin memperoleh khodam penjaga sesuai dengan harapan Anda. Beberapa ilmu khodam yang bisa Anda pelajari dan perileh, yang semuanya adalah ilmu khodam pilihan dan sangat istimewa. Anda dapat memiliknya sebagai sarana spiritual agar hajat yang Anda harapkan dapat terwujud sesuai dengan ajaran syariah Islam atas dasar bimbingan kami.


Kamis, 22 Maret 2018

Misteri Pesugihan Jaran Panoleh

Dalam kehidupan manusia ditakdirkan untuk hidup nerima ing pandum,  kendati demikian manusia harus bahagia. Kebahagian tersebut tidak lagi memikirkan keuangan yang rumit atau malah hal-hal lain. Yang jelas mereka harus bahagia. Bahagia secara lahir maupun batin.
Terkadang saking penting nya kebahagiaan yang harus di dapat, manusia menjadi lupa dan bahkan lena akan takdir yang sudah ditetapkan. Melakukan semua hal yang dianggap nya pantas untuk dilakukan. Haram dianggap nya menjadi halal. Tidak memandang apakah hal tersebut melenceng dari kaidah Agama atau tidak.
Apalagi jika sampai melakukan cara cara yang dianggap musryk,  mencari kebahagian dengan cara jalan pintas, melakukan persekutuan dengan makhluk halus yang jelas dilarang oleh agama apapun. Toh justru dikemudian hari dipastikan hasilnya justru akan menambah keterpurukan dalam kehidupannya.
Tetapi kendati demikian toh, ada juga manusia yang menceburkan dirinya dengan melanggar perintah Allah, yakni dengan cara mencari kekayaan secara instand, Cara tersebut sering kita denga, yakni,  mencari pesugihan. Ada beberapa jenis pesugihan yang sering kita dengar, salah satunya adalah “Pesugihan Jaran Panoleh”.
Pesugihan ini sendiri berasal dari perbatasan Jawa Barat dan Jawa Tengah. Disana ada petilasan (tempat bersejarah) atau punden (tempat yang dipuja-puja) berupa makam kuda. Bahkan di sana pun ada seorang juru kunci atau penghubung.i  
Konon, menurut cerita, melakoni jenis pesugihan ini sangat gampang. ‘Katanya’   tidak harus repot-repot menyediakan tumbal atau mahar. Setelah seseorang melakukan perjanjian ghaib dengan setan kuda tersebut, si pencari kekayaan pun akan pulang dan menyediakan satu kamar khusus untuk setan kuda. Dan pada malam tertentu (jum’at kliwon, misalnya), si peminta kekayaan akan masuk ke dalam kamar yang sudah disediakan. setelah melakukan berbagai ritual khusus, Ia akan bertingkah seperti kuda. Lengkap dengan suara nya yang melengking.
Hal ini pertanda bahwa ia sudah kerasukan setan kuda. Kaki nya akan dihentak-hentakkan di lantai sampai tegel nya pecah. Pun ia akan bersikap layaknya kuda pada umum nya selama semalaman. Setelah semua proses itu selesai, pelaku pesugihan akan keluar dari kamar dengan keadaan letih. Setelah itu, harta akan datang dengan sendirinya.
Masalahnya, lelakon seperti ini akan ia lakukan sepanjang hidup nya. Sampai suatu saat ia merasa lelah dan tidak sanggup melakukan nya lagi, maka nyawa nya sendiri yang akan hilang.
Namun, adapula yang mengatakan bahwa pengikut pesugihan Jaran Penoleh diharuskan memiliki usaha transportasi. Misalnya, bis. Di depan bis tersebut harus ada lambang JaranPenoleh. Dan dengan gampang nya, transportasi ini akan mengambil tumbal nya sendiri setiap tahun. Jadi, pelaku pesugihan tidak perlu lagi mencari tumbal atau pun memilih mana saja yang harus ditumbalkan.